Sontak, nurani saya berkata. Apakah tidak merasa dihina, dengan saya kasih sekeping uang receh??
Terus jangan-jangan dia kelaparan sementara saya kekenyangan. Tentu dimata Allah itu tidak adil.
Print out udah jadi dan tersusun rapi, langsung aku minta putri capcus, selagi pengamennya masih dekat saya berusaha mengejarnya.
Saya sapa Pak, bermaksud agar orang itu tak berjalan lebih jauh dan aku kasihkan uang kalau boleh disebut nominalnya (hanya Rp 2000)
tapi orang itu terlihat bersyukur sekali seraya mendoakanku kurang lebih begini (cepat lulus ya mbak jadi orang pinter) dan bersyukur sambil mengusapkan tangan kewajahnya, aku benar2 terharu dadaku sesak, rasanya ingin menangis, tapi kucoba menahannya. Putri temanku pun seraya tak melewatkan momen ini,
ia juga kelihatannya terharu,,,,benar2 rasanya Allah membuka mata hatiku. Betapa nikmatNYA yang telah ia berikan padaku terlalu banyak (makan, senang senang bersama teman,shopping,dll). Yang konon semua demi kesenangan pribadi,berapa rupiah saja jika saya nominalkan rasanya terlalu banyak. Tapi orang tersebut, hanya saya beri uang Rp2000, sudah sangat bersyukur. Betapa malunya aku Ya Robb,jika aku kekenyangan sementara mereka kelaparan...Jujur, yang saya sesalkan adalah mengapa saya hanya memberikan uang 2000 sementara uang didompetku masih cukup memberi lebih, sementara ia begitu bersyukur
Orang yang kaya terkadang tak bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan orang miskin
Sedikit tapi disyukuri
Ya, karena berbagi tak harus menunggu harta kita banyak
Karena berbagi hanya satu kuncinya yaitu niat yang tulus
Bahkan karena berbagi,kita bisa bahagia
semakin memacu kita berbagi, peduli, dengan nominal yang lebih banyak (my wish)
Nantikan hikmah lainnya, yang pasti akan kau temui dikehidupan ini
(The Miracle of sedekah)
Semoga dapat bermanfaat :)